Guru Harus Mengajar, Bukan Mengarsip! Sumut Siapkan Tenaga Bantu Administrasi
"Jangan sampai waktu guru habis hanya untuk mengurus administrasi. Mereka seharusnya lebih fokus menemani tumbuh kembang siswa di ruang kelas," ujar Togap.
Untuk mengatasi persoalan klasik ini, Pemprov Sumut berencana menghadirkan tenaga administrasi pendamping yang akan membantu guru dalam mengelola laporan dan dokumen yang selama ini menyita energi. “Kami ingin kualitas pembelajaran tetap terjaga, maka perlu ada pendampingan agar guru bisa lebih leluasa mengajar,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Togap juga mendorong jajaran Dinas Pendidikan Sumut untuk terus menyosialisasikan kebijakan sekolah lima hari belajar yang mulai diterapkan di tingkat SMA dan SMK sejak 14 Juli 2025 lalu. Menurutnya, kebijakan ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas interaksi antara anak dan orang tua, tapi juga bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
"Anak-anak punya waktu lebih bersama keluarga, dan ini bisa dimanfaatkan orang tua untuk beraktivitas bersama, termasuk berbelanja atau rekreasi. Efek ganda dari kebijakan ini bisa menyentuh UMKM dan sektor pariwisata," jelasnya. Namun, ia menyayangkan masih banyak masyarakat yang belum memahami manfaat menyeluruh dari kebijakan tersebut, sehingga butuh kerja ekstra untuk mensosialisasikannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Alexander Sinulingga, dalam forum yang sama menyampaikan sejumlah fokus pembangunan pendidikan di wilayahnya. Salah satu yang menjadi prioritas utama adalah peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) dan perluasan akses pendidikan lewat program wajib belajar 13 tahun.
"Untuk menjangkau siswa yang putus sekolah, kami telah membuka SMA Terbuka di 20 sekolah, dengan target menjangkau 500 siswa,” terang Alexander. Selain itu, Dinas Pendidikan juga tengah mengembangkan sekolah-sekolah unggul berasrama di berbagai daerah, seperti SMAN 2 Balige, SMAN 1 Raya, hingga SMAN 2 Sipirok. Tak ketinggalan, 11 SMK negeri unggulan juga sedang dikembangkan di wilayah pesisir timur, barat, dan kepulauan Sumut.
Langkah-langkah ini diharapkan mampu membangun pendidikan Sumatera Utara yang lebih merata, inklusif, dan berkualitas. Di tengah arus perubahan, perhatian terhadap guru dan siswa menjadi fondasi kuat menuju masa depan pendidikan yang lebih baik.
Sub. kompas.com