Pelatih Bukan Superhero Tanpa CPR: Seminar Ini Sindir Sistem Lama
Seminar ini tidak hanya menjadi bagian dari perayaan, tetapi juga sebuah langkah nyata untuk menyelaraskan semangat Olimpiade—yang tidak hanya menekankan kecepatan, kekuatan, dan keberanian—tetapi juga keselamatan dan solidaritas kemanusiaan. Bertempat di salah satu aula pelatihan olahraga di Raipur, acara ini dihadiri lebih dari 150 peserta yang terdiri dari pelatih klub, guru pendidikan jasmani (Physical Education), serta penggiat olahraga dari berbagai lembaga pendidikan dan komunitas lokal.
Berbeda dari seminar atau pelatihan olahraga pada umumnya, kegiatan ini berfokus pada pemberdayaan pelatih dan guru olahraga agar siap menghadapi situasi darurat yang kerap terjadi di lapangan. Di bawah arahan instruktur dari National Life Saving Society India (NLSSI)—organisasi profesional yang berfokus pada pelatihan keselamatan air dan darurat medis—para peserta mendapatkan pembelajaran mendalam tentang:
- Teknik CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) yang benar, termasuk penanganan untuk korban dewasa dan anak-anak.
- Langkah-langkah penilaian awal dalam situasi darurat: mengecek kesadaran, pernapasan, denyut nadi, dan respons dasar.
- Teknik penanganan cidera otot, patah tulang ringan, dan luka perdarahan di lapangan.
- Praktik langsung menggunakan manekin pelatihan untuk latihan CPR, termasuk simulasi penggunaan Automated External Defibrillator (AED).
- Strategi respon cepat dan koordinasi tim saat terjadi insiden gawat darurat dalam sesi latihan atau pertandingan.
Semua materi disampaikan dengan pendekatan interaktif dan berbasis praktik lapangan, memungkinkan peserta mengalami simulasi situasi nyata dengan panduan langsung dari tenaga ahli bersertifikat.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Chhattisgarh Olympic Association, Mr. Harsh Sharma, menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar program pelengkap, tetapi sebuah kebutuhan mendesak. "Banyak dari kita, terutama para pelatih dan guru olahraga, terlalu fokus pada teknik bermain dan pencapaian skor, tetapi sering lupa pada aspek paling mendasar: keselamatan jiwa peserta didik dan atlet kita. Lewat pelatihan ini, kita ingin membangun budaya olahraga yang lebih bertanggung jawab dan manusiawi,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Anjali Mukherjee, salah satu instruktur NLSSI, yang menyatakan bahwa “kesadaran dan keterampilan pertolongan pertama harus menjadi bagian dari kompetensi dasar seorang pendidik olahraga, sama pentingnya dengan kemampuan mengajarkan teknik dribbling atau sprint.”
Suasana pelatihan terasa hidup dan antusias. Banyak peserta mengaku bahwa ini adalah pengalaman pertama mereka belajar CPR secara langsung dan profesional. Seorang guru olahraga dari Bilaspur, Rajeshwari Singh, mengatakan, “Saya sudah lebih dari 10 tahun menjadi guru olahraga, tetapi hari ini saya merasa seperti mendapat pencerahan baru. Sekarang saya tahu bagaimana harus bereaksi jika seorang murid tiba-tiba jatuh pingsan atau mengalami cedera serius.”
Beberapa peserta bahkan menyarankan agar pelatihan semacam ini dijadikan kegiatan tahunan dan masuk ke dalam kurikulum wajib pelatihan pelatih olahraga di tingkat negara bagian.
Chhattisgarh Olympic Association juga menyampaikan niat untuk mendorong agar pelatihan pertolongan pertama dimasukkan dalam program sertifikasi pelatih dan guru olahraga secara nasional. Mereka berencana mengusulkan kebijakan ini ke Kementerian Olahraga dan Pendidikan India agar mendapat perhatian lebih luas.
Selain itu, asosiasi juga tengah menjajaki kerja sama lanjutan dengan National Life Saving Society untuk menciptakan modul pelatihan pertolongan pertama versi guru sekolah, sehingga lebih relevan dan aplikatif bagi kegiatan olahraga tingkat pendidikan dasar hingga menengah.
Perayaan Olympic Day di Raipur tahun ini bukan hanya seremonial. Ia telah mengubah paradigma dan memunculkan kesadaran baru bahwa menjadi pelatih atau guru olahraga bukan hanya soal mengembangkan bakat, tetapi juga menjadi pelindung dan penjaga keselamatan anak-anak dan atlet muda.
Langkah kecil yang diambil di Raipur ini bisa menjadi inspirasi besar bagi wilayah lain di India—dan bahkan dunia—untuk lebih serius membangun budaya olahraga yang sehat, aman, dan penuh kepedulian.