Diam-diam Kemenag Latih Guru MI Jadi Ahli Bahasa Inggris, Siapa yang Lolos?


Kementerian Agama (Kemenag) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar dengan membuka pendaftaran kursus Bahasa Inggris khusus untuk para guru Madrasah Ibtidaiyah (MI). Program ini dijalankan oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah dan memberikan kesempatan beasiswa kepada 300 guru MI dari seluruh Indonesia.

Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan profesional guru dalam pengajaran Bahasa Inggris, selaras dengan kebutuhan kurikulum serta perkembangan pembelajaran di tingkat dasar. Direktur GTK Madrasah, Thobib Al Asyhar, menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah nyata untuk membekali guru MI dengan pendekatan mengajar yang efektif dan menyenangkan.

“Melalui pelatihan ini, kami ingin membentuk guru-guru MI yang mampu menyampaikan pembelajaran Bahasa Inggris dengan cara yang sesuai dengan karakter anak, menyenangkan, dan berbasis kebutuhan riil mereka,” ujar Thobib, seperti dilansir dari laman resmi Kemenag pada Minggu, 27 Juli 2025. Ia menambahkan bahwa penguasaan teknik mengajar dan alat asesmen yang tepat akan membuat guru lebih percaya diri dalam membimbing siswa mengembangkan kemampuan berbahasa asing.

Program kursus ini dilaksanakan secara daring dan terbuka bagi guru MI dari seluruh wilayah Indonesia. Namun, karena keterbatasan kuota, hanya 300 peserta terpilih yang akan mengikuti pelatihan ini. Pendaftaran dibuka mulai 24 hingga 31 Juli 2025 melalui tautan https://s.id/KursusguruMI.

Dalam pelatihan ini, para peserta akan mempelajari berbagai keterampilan penting, mulai dari pemetaan kebutuhan belajar siswa, penguasaan empat keterampilan berbahasa (mendengar, berbicara, membaca, menulis), hingga pemahaman kosa kata, tata bahasa, dan metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini.

Program ini terselenggara atas kerja sama antara Direktorat GTK Madrasah dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta melalui Regional English Language Office (RELO), serta didukung oleh asosiasi pengajar Bahasa Inggris internasional, TESOL.

“Kolaborasi ini menunjukkan bahwa peningkatan kualitas guru madrasah membutuhkan dukungan lintas negara dan jaringan global. Dengan melibatkan RELO dan TESOL, kami ingin memastikan pelatihan yang diberikan memiliki standar internasional,” tegas Thobib.

Melalui pelatihan ini, Direktorat GTK Madrasah berharap ekosistem pembelajaran Bahasa Inggris di madrasah ibtidaiyah dapat tumbuh lebih kuat, mendorong guru dan siswa untuk siap menghadapi tantangan era global sejak dini.

Sub. kompas.com